Sejarah YPP Darul Falah.
Pesantren Darul Falah didirikan pada tahun 1971 oleh seorang buyut Keturunan Mama Cibitung Cipongkor KH. Asep Burhanuddin yang kelahiran 20 Februari 1945 di Kp. Citamiang Desa Cicangkang Hilir Kec. Cipongkor, beliau putra dari KH. Abdul Hamid salah satu keturunan Abah Hasan Pangauban Citalem yang diperingati haulnya setiap tanggal 10 Syawal. Ibunya bernama Hj. Suwaedah Binti Hj. Fatmah Binti KH. Ilyas dari Pesantren Cibitung Cipongkor. KH. Asep Burhanuddin menikahi Hj. Maesaroh putri Maha Haji Anwar dan Hj. Hofsyah Cihampelas.
Seiring kemajuan pesantren dari tahun ke tahun, dengan keberadaan santri yang semakin meningkat jumlahnya, serta keberadan beliau yang ikut berkiprah di organisasi Nahdlatul Ulama, beliau mendapat masukan dari murid dan kerabatnya untuk mendirikan sekolah formal. Maka muncullah pemikiran untuk menyelenggaran pendidikan formal sebagai jawaban atas keberadaan santri yang sangat strategis dalam dunia da’wah Islamiyah, mereka senantiasa dituntut berkomunikasi da’wah dengan berbagai bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan masyarakat.
Untuk mencapai harapan itu, pada tahun 1985 didirikanlah Yayasan Pondok Pesantren Darul Falah dengan Akta Notaris Pendirian Yayasan tanggal 1 Februari 1985 Nomor 22 yang ditandatangani Notaris Ny. Soemantria S.H. sebagai salah satu syarat akan didirikannya pendidikan formal Sekolah Menengah Pertama (SMP) Darul Falah. Tanggal 3 Juli 1986, Kepala Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat mengeluarkan Ijin Operasional Sementara Nomor: 733/I02.4/R untuk menyelenggarakan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Para pelopor waktu itu antara lain: Drs. Agus Gunawan, Drs. A. Saeful Mu’min, Drs. H. Baehaqi, Agus Hidayat D. Idris, Pa Wajun, dan Drs. Dendih Erawan. Orang pertama dianggap cocok memimpin SMP Darul Falah pa Wajun. Fasilitas yang dipakai kegiatan belajar mengajar sungguh sangat sederhana, ruang kelas yang digunakan adalah ruang madrasah di samping masjid dan asrama putri. Kepala Sekolah diganti oleh Pak Dendih Erawan dan pada tahun ketiga berdasarkan SK Ketua Yayasan Nomor: SK/015/Y/YPP-DF/II/ 1987 tanggal 3 Januari 1987 ditetapkan Drs. H. Baehaqi sebagai Kepala Sekolah sampai dengan sekarang.
Tahun 1988 berdirilah Madrasah Aliyah (MA) Darul Falah, sebagai pimpinan pertama adalah Drs. A. Saeful Mu’min dengan dibantu beberapa rekan lainnya. Namun keberadaan MA tidak bertahan lama, hanya 4 tahun, karena beberapa pertimbangan dan alasan lain, maka pada tahun 1992 didirikanlah lembaga pendidikan setingkat MA yaitu SMA Darul Falah di bawah kepemimpinan almarhum Drs. Effendy. Kemudian sepeninggal almarhum Drs. DEffendy, Drs. H. Kodar Rahmat mendapat giliran untuk memimpin SMA Darul Falah selama 1 tahun. Namun karena beliau harus melanjutkan pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati, kepemimpinan SMA pun diserahkan kepada H. Asep Gojwan, M.Pd yang merupakan salah satu alumni SMP Darul Falah Angkatan pertama bersama Wakil Kepala SMA, Bapak Dayan Budiansyah, S.Ag. Seiring perubahan status dari MA ke SMA, maka peningkatan jumlah santri di PP. Darul Falah pun semakin bertambah.
Tahun 1991 para santri yang berbekal pelatihan metode IQRA, di bawah koordinator Bapak Agus Hidayat D. Idris mendirikan lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak Al-Qur’an. Saat itu, antusias masyarakat sekitar sangat merespon terhadap keberadaan TKA/TPA Darul Falah, terbukti santri angkatan pertama mencapai jumlah yang signifikan, apalagi saat itu belum ada lembaga lain yang menyelenggarakan TKA/TPA di wilayah Cililin.
Pada bulan Juli 1995 Pesantren Darul Falah dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musyawarah Kerja Wilayah PWNU Jawa Barat, sejak saat itu sarana prasarana pun tahun demi tahun terus berkembang. Beberapa moment penting pun, baik berskala provinsi maupun nasional terus diselenggarakan di pesantren Darul Falah ini. Tahun 1999 Kaster TNI saat itu, Letjen Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI saat ini 2005-2009), bersilaturahmi dengan para ulama se-Jawa Barat. Pada tahun 2002 diselenggarakan Musyawarah Nasional Thariqoh yang dihadiri Wapres H. Hamzah Haz berserta kabinetnya.
Pada tahun 2001 berbarengan kunjungan Menkopolsoskam H. Agum Gumelar secara resmi STAI Darul Falah didirikan dengan Program S.1 PAI dan D.2 Tadris Bahasa Inggris. Dipercaya sebagai Ketua adalah KH. Anwar Hidayat. STAI Darul Falah merupakan satu-satunya pendidikan tinggi yang ada di Wilayah Bandung Barat tanpa menginduk pada perguruan tinggi lain, maka STAI Darul Falah adalah pelopor perguruan tinggi yang menjawab kebutuhan pendidikan tinggi di wilayah Bandung Barat.
Hingga saat ini siswa SMA Darul Falah sekitar 800 orang dan siswa SMP sekitar 1035 siswa ditambah mahasiswa STAI yang pada saat masih tahap permulaan, namun dibanding dibandingkan dengan perguruan tinggi lain, STAIDAF Darul Falah termasuk patut diperhitungkan.
Saat ini Pimpinan Pesantren mempunyai jabatan sebagai Ro’is ‘Am Syuriah PWNU Jawa Barat didampingi seorang Istri yang senantiasa setia dalam duka dan suka, Hj. Maesaroh putri dari KH. Anwar dan Hj. Hofsyah. Melahirkan satu anak perempuan Hj. Neneng Nurjanah yang telah menikah dengan KH. Anwar Hidayat putra dari KH. Abdul Kodir Pengasuh Pesantren Fauzan Citalem.
Seiring kemajuan pesantren dari tahun ke tahun, dengan keberadaan santri yang semakin meningkat jumlahnya, serta keberadan beliau yang ikut berkiprah di organisasi Nahdlatul Ulama, beliau mendapat masukan dari murid dan kerabatnya untuk mendirikan sekolah formal. Maka muncullah pemikiran untuk menyelenggaran pendidikan formal sebagai jawaban atas keberadaan santri yang sangat strategis dalam dunia da’wah Islamiyah, mereka senantiasa dituntut berkomunikasi da’wah dengan berbagai bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan masyarakat.
Untuk mencapai harapan itu, pada tahun 1985 didirikanlah Yayasan Pondok Pesantren Darul Falah dengan Akta Notaris Pendirian Yayasan tanggal 1 Februari 1985 Nomor 22 yang ditandatangani Notaris Ny. Soemantria S.H. sebagai salah satu syarat akan didirikannya pendidikan formal Sekolah Menengah Pertama (SMP) Darul Falah. Tanggal 3 Juli 1986, Kepala Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat mengeluarkan Ijin Operasional Sementara Nomor: 733/I02.4/R untuk menyelenggarakan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Para pelopor waktu itu antara lain: Drs. Agus Gunawan, Drs. A. Saeful Mu’min, Drs. H. Baehaqi, Agus Hidayat D. Idris, Pa Wajun, dan Drs. Dendih Erawan. Orang pertama dianggap cocok memimpin SMP Darul Falah pa Wajun. Fasilitas yang dipakai kegiatan belajar mengajar sungguh sangat sederhana, ruang kelas yang digunakan adalah ruang madrasah di samping masjid dan asrama putri. Kepala Sekolah diganti oleh Pak Dendih Erawan dan pada tahun ketiga berdasarkan SK Ketua Yayasan Nomor: SK/015/Y/YPP-DF/II/ 1987 tanggal 3 Januari 1987 ditetapkan Drs. H. Baehaqi sebagai Kepala Sekolah sampai dengan sekarang.
Tahun 1988 berdirilah Madrasah Aliyah (MA) Darul Falah, sebagai pimpinan pertama adalah Drs. A. Saeful Mu’min dengan dibantu beberapa rekan lainnya. Namun keberadaan MA tidak bertahan lama, hanya 4 tahun, karena beberapa pertimbangan dan alasan lain, maka pada tahun 1992 didirikanlah lembaga pendidikan setingkat MA yaitu SMA Darul Falah di bawah kepemimpinan almarhum Drs. Effendy. Kemudian sepeninggal almarhum Drs. DEffendy, Drs. H. Kodar Rahmat mendapat giliran untuk memimpin SMA Darul Falah selama 1 tahun. Namun karena beliau harus melanjutkan pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati, kepemimpinan SMA pun diserahkan kepada H. Asep Gojwan, M.Pd yang merupakan salah satu alumni SMP Darul Falah Angkatan pertama bersama Wakil Kepala SMA, Bapak Dayan Budiansyah, S.Ag. Seiring perubahan status dari MA ke SMA, maka peningkatan jumlah santri di PP. Darul Falah pun semakin bertambah.
Tahun 1991 para santri yang berbekal pelatihan metode IQRA, di bawah koordinator Bapak Agus Hidayat D. Idris mendirikan lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak Al-Qur’an. Saat itu, antusias masyarakat sekitar sangat merespon terhadap keberadaan TKA/TPA Darul Falah, terbukti santri angkatan pertama mencapai jumlah yang signifikan, apalagi saat itu belum ada lembaga lain yang menyelenggarakan TKA/TPA di wilayah Cililin.
Pada bulan Juli 1995 Pesantren Darul Falah dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musyawarah Kerja Wilayah PWNU Jawa Barat, sejak saat itu sarana prasarana pun tahun demi tahun terus berkembang. Beberapa moment penting pun, baik berskala provinsi maupun nasional terus diselenggarakan di pesantren Darul Falah ini. Tahun 1999 Kaster TNI saat itu, Letjen Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI saat ini 2005-2009), bersilaturahmi dengan para ulama se-Jawa Barat. Pada tahun 2002 diselenggarakan Musyawarah Nasional Thariqoh yang dihadiri Wapres H. Hamzah Haz berserta kabinetnya.
Pada tahun 2001 berbarengan kunjungan Menkopolsoskam H. Agum Gumelar secara resmi STAI Darul Falah didirikan dengan Program S.1 PAI dan D.2 Tadris Bahasa Inggris. Dipercaya sebagai Ketua adalah KH. Anwar Hidayat. STAI Darul Falah merupakan satu-satunya pendidikan tinggi yang ada di Wilayah Bandung Barat tanpa menginduk pada perguruan tinggi lain, maka STAI Darul Falah adalah pelopor perguruan tinggi yang menjawab kebutuhan pendidikan tinggi di wilayah Bandung Barat.
Hingga saat ini siswa SMA Darul Falah sekitar 800 orang dan siswa SMP sekitar 1035 siswa ditambah mahasiswa STAI yang pada saat masih tahap permulaan, namun dibanding dibandingkan dengan perguruan tinggi lain, STAIDAF Darul Falah termasuk patut diperhitungkan.
Saat ini Pimpinan Pesantren mempunyai jabatan sebagai Ro’is ‘Am Syuriah PWNU Jawa Barat didampingi seorang Istri yang senantiasa setia dalam duka dan suka, Hj. Maesaroh putri dari KH. Anwar dan Hj. Hofsyah. Melahirkan satu anak perempuan Hj. Neneng Nurjanah yang telah menikah dengan KH. Anwar Hidayat putra dari KH. Abdul Kodir Pengasuh Pesantren Fauzan Citalem.